Selasa, 30 Maret 2010

Membabat Hutan Maksiat

URUSAN maksiat memang bisa di mana saja. Termasuk di hutan sekalipun. Induh muneh (Entah pula), Pemerintah Kota Darwen, Inggris, terpaksa menebangi enam ribu pohon untuk mencegah warga melakukan seks di tengah hutan.

Program penebangan pohon ini sebenarnya dilakukan setelah pemerintah lokal mengadakan survei yang menyebutkan pohon di hutan di Darwen sudah tua dan berisiko tumbang ke jalan.

Namun, menurut anggota polisi, penebangan ini sekaligus untuk mengurangi warga luar kota yang seringkali melakukan hubungan seks di hutan. Menurut Sersan Mark Wilson, petugas daerah itu, di hutan itu ditemukan banyak pasangan yang sering dogging. Dalam istilah Inggris, ini ditujukan untuk pelaku hubungan seks di tempat umum dan dilihat orang lain.

"Gugul riya. Nyani kenyuwohan jelma lamon (Berlangsung berulang kali. Semakin mengkhawatirkan masyarakat)," kata Sersan Mark Wilson seperti dikutip Lancashire Telegraph.

Wilson menyatakan program penebangan hutan ini belum tentu memiliki pengaruh besar mengurangi dogging, tetapi paling tidak pemerintah setempat telah berusaha mencegah aksi nyeleneh itu terus berlangsung.

Temon nihan, seradu seno cutik sai “main cinta” di pullan (Benar juga, setelah itu sedikit yang “main cinta” di hutan). Ya iyalah, hutannya sudah gundul. (P-1) (lampost)

Kencing, Cukup 10 Menit

SESAKAAN di toilet, api guwai ya? (Lama-lama di toilet, ngapain ya)?

Tapi, begitulah kenyataannya. Pemerintah Wilayah West Midlands, Inggris, merasa perlu mengatur lamanya pegawai negeri sipil (PNS) di toilet. Sebuah alat pengatur waktu dipasang dalam toilet mereka agar tidak berlama-lama, lebih dari sepuluh menit.

Hahaa... kebayang juga para pegawai berpacu dengan waktu mempercepat kegiatannya di dalam toilet. Beberapa dari mereka bahkan tertangkap basah dalam aturan efisiensi waktu yang dikeluarkan pemerintah setempat.

Bila para pegawai pemerintah ini melewati batas waktu sepuluh menit, sensor tersembunyi yang dipasang di dalam toilet secara otomatis langsung mematikan lampu di dalam toilet. Waw, mekelom musuk muneh (Waduh, gelap bau pula). Tak ada pilihan bergegaslah keluar toilet.

Namun, peraturan Pemerintah West Midlands ini tidak sepenuhnya didukung banyak pihak. Penentangnya siapa lagi kalau bukan para pegawai pemerintah itu sendiri.

"(Peraturan) ini dikeluarkan tanpa konsultasi dengan pegawai. Injikan nyani liyom gawoh (Ini kan buat malu aja)," ujar seorang pegawai pemerintah seperti dikutip Ananova, Selasa (30-3).

Namun, juru bicara Departemen Sumber Daya Manusia Inggris menyatakan langkah ini dapat menghemat uang dan energi. Ya, hemat sih sehat, kidang nyani layau (tapi buat kelabakan). n P-1 (lampost)

Minggu, 28 Maret 2010

Pijat Ular Sebelum Bertualang

SEBUAH wahana petualang memberikan layanan khusus pijat. Namun, setiap pelanggan tidak dipijat pemijat profesional, tetapi oleh seekor ular piton. Ana kidah, injuk mak ngedok tukang pepioh lagi (Apa pula, seperti tidak ada tukang pijat lagi).

Wahana petualangan Chessington World of Adventures memang sengaja memberikan layanan ini kepada pengunjung sebelum memasuki sebuah petualangan baru yang dinamakan Kobra. Pijat ular ini ditujukan agar para pengunjung dapat lebih santai saat mencoba petualangan baru itu.

"Kabarnya pijat ular dapat menimbulkan rasa tenang, saat otot ular dapat menstimulasi aliran darah dan memijat rasa kaku dalam otot manusia," kata juru bicara Chessington World of Adventures seperti dikutip Ananova, Minggu (28-3).

Pijat ini dinikmati khusus oleh pengungjung VIP saat peluncuran tempat petualangan baru dari Chessington, Wild Asia.

Pijat ular ini pertama kali ditawarkan sebuah pusat kecantikan di Israel tahun lalu. Dengan merogoh kocek sebesar 50 poundsterling atau sekira Rp679 ribu (Rp13,581 per pound), para pengunjung pusat kecantikan tersebut dapat menikmati pijatan dari enam ular tidak berbisa pada otot mereka yang kaku dan pegal.

Induh kidah weh. Kik jelma rabai jama ulai, lain hak munyai (Entahlah, kalau orang takut ular, tentu bukannya sehat), malah bisa semaput. (P-1) (Lampost)

Kamis, 25 Maret 2010

'Nyeratus', Ee... Hidup Lagi

ORANG meninggal hidup lagi? Ya, wajar saja warga Desa Jorongan RT 5 RW 6 Blok Krajan Polotan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, geger.

Ceritani, Nur Syamsiah (23), seorang ibu beranak satu, menghilang dari rumahnya selama 2,5 tahun. "Ya lebon 2,5 tahun sakani (Dia menghilang selama 2,5 tahun)," kata Iksan Halami, paman Nur Syamsiah, di rumahnya, Rabu (24-3).

Lama tidak ketahuan rimbanya, keluarganya memastikan Nur meninggal. Keluarga pun sempat mengadakan upacara takziahan layaknya jika orang meninggal. "Ya, kita bikin acara 7 hari, 40 hari, bahkan sampai 100 harinya," kata Iksan.

Namun, tiba-tiba tanpa disangka, Nur Syamsiah muncul di tengah keluarganya. "Semua keluarga kaget, ketika dia tiba-tiba pulang. Padahal, semua keluarga sudah memastikan dia meninggal," ujar Iksan.

Iksan mengisahkan sejak menghilangnya keponakannya itu, pihak keluarga sudah mencarinya ke mana-mana. Bahkan, juga sampai meminta petunjuk kepada "orang pintar" untuk mencari keberadaan Nur Syamsiah.

Menghilangnya perempuan itu diduga karena kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya. Dia kemudian nekat menghilang dari keluarganya ke Negeri Jiran sampai dikabarkan telah meninggal.

Repa muneh minan, mit luar negeri mak cawa-cara (Gimana pula tante, ke luar negeri nggak ngomong-ngomong). (DTC/P-1) (Lampost)

Selasa, 23 Maret 2010

Kakek-Kakek Nikah Siri

SEORANG bocah perempuan berumur 21 tahun (12) terpaksa menikah siri di bawah ancaman orang tuanya. Tidak senang perlakuan orang tuanya, korban bersama kakak kandungnya meminta perlindungan ke kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Sumatera Utara (Sumut) Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Selasa (23-3) sore.

Dalam pengaduannya, kakak kandung korban, Rismawati (28), warga Jalan Marelan, Medan, melaporkan pelaku Muhammad Indra Bairi, kakek berusia 60 tahun, warga Jalan Kolonel Yos Sudarso, Medan, atas tindak pidana pencabulan kepada Poltabes Medan pada 19 Maret 2010 lalu.

Korban dipaksa nikah siri oleh orang tuanya, Wagimin (57), pada Oktober 2009 lalu. Saat proses nikah siri digelar di depan tuan kadi, turut hadir ibu korban, Ruspatna (48), dan kakek korban dengan mahar Rp100 ribu. Parahnya, pelaku memiliki banyak istri. "Kelamonan, sampai mak pandai pira kajongni (Kebanyakan, sampai tidak tahu berapa istrinya)," kara Rismawati.

Korban sebenarnya sempat menolak keinginan ayahnya. Akibatnya, dia mendapat perlakuan keras dan penganiayaan dengan dilibas tali pinggang. Kepala gadis belia itu juga dipukuli.

Ayah korban juga diiming-imingi akan memperoleh rumah sewa, dibelikan sepeda motor, jika bersedia menikahkan anaknya dengan Bairi. Dasar uluntuha mak ngedok iman. Matani ujau ngeliak harta (Dasar orang tua tak beriman. Matanya hijau melihat harta). (DTC/P-1) (lampost)

Bayi Didandani bak Hitler

SENIMAN sih seniman. Dang nadol ga kidah (Jangan pula terlalu aneh-aneh). Ceritani, Nina Maria Kleivan mendandani bayi perempuannya yang berusia satu tahun layaknya pemimpin Nazi, Adolf Hitler. Tentu saja seniman ini membuat heboh negara Denmark.

Seperti dikutip dari The Sun, Minggu (21-3), Kleivan membuat replika seragam yang pernah digunakan Hitler dalam ukuran bayi. Baju tersebut bahkan dilengkapi dengan lambang swastika di lengannya. Tidak hanya itu, bayi mungilnya bahkan diberikan kumis yang menjadi ciri khas Hitler pun tampak jelas di bayi tersebut.

Usai mendandani anaknya bak pria yang dianggap penjahat perang paling kejam di muka bumi tersebut, Kleivan kemudian mengabadikan anaknya lewat foto. Foto ini kemudian dipamerkan dalam sebuah pameran foto yang bercerita tentang kejahatan.

Tidak hanya Hitler, bayi Kleivan bahkan didandani bak tokoh-tokoh pemimpin yang dianggap kejam oleh dunia internasional. Tak kurang tokoh seperti Saddam Hussein, Mao Tse Tung, Joseph Stalin bahkan Idi Amin dan Augusto Pinochet, menjadi inspirasi dari Kleivan.

Api bang bebai lelonganan ano (Perempuan gila-gilaan itu). Anehnya, dia masih berkilah tidak bermaksud untuk mengundang kontroversi tetapi ia memang hanya ingin mendandani anaknya. "Aneh cutik ngeliak ya tidandani injuk Hitler (Sedikit aneh melihat dia didandani seperti Hitler), tetapi pikir dia seperti boneka," kata Kleivan tentang bayinya. (P-1) (Lampost)

Senin, 22 Maret 2010

Buku Harian Seks

SUDAH jatuh tertimpa tangga pula. Pejabat China Hang Feng benar-benar sial. Pria berusia 53 tahun tersebut dipecat dari jabatannya sebagai pimpinan Biro Tembakau China akibat beredarnya buku catatan harian yang berisikan pengalaman seksnya.

Tidak hanya dipecat, Han kini ditahan dan menjalani persidangan atas kasus suap yang dituduhkan kepadanya. Ia dituduh menerima uang suap sebesar 482 ribu yuan atau sekira Rp646 juta (Rp1.341 per yuan), saat ia masih menjabat sebagai Kepala Biro Tembakau wilayah Guangxi.

Seperti dilansir China Daily Newspaper, Selasa (16-3), Hang Feng juga diketahui menerima pemberian sebuah apartemen seharga 300 ribu yuan atau sekira Rp402 juta.

Reputasi Han makin jatuh setelah buku harian seksnya beredar luas di masyarakat. Diary Gate ini meruak di masyarakat setelah buku harian tersebut disebarluaskan orang seorang pria yang mengaku sebagai selingkuhan istri Han.

Buku tersebut berisikan grafis serta catatan aktivitas seks yang dilakukan Han dengan beberapa wanita muda. Catatan tersebut bahkan menyebutkan kegiatan seks Han dengan beberapa pegawai pemerintahan China, termasuk dengan pengeluaran dari Han untuk memberi upeti berupa minuman keras kepada pejabat dan direktur perusahaan tembakau.

Jabatan hilang, dikeluarkan juga dari Partai Komunis. Payah, adu korupsi, gering nyatat sai mak beluluhan muneh (Sudah korupsi, suka mencatat pekerjaan tak senonoh pula). P-1 (Lampost)

Minggu, 21 Maret 2010

Sutradara Porno

MEMUASKAN hati dengan mengorbankan diri sendiri, mungkin tak bakal bermasalah hukum. Tapi, walaupun istri sendiri yang dikorbankan tentu bakal bermasalah.

Seperti lelaki Malaysia Datuk Cadang (kakek rusak) berusia 66 tahun yang mengorbankan istrinya Chia untuk melayani 50 laki-laki lain, sungguh terlalu! Tuk..tuk, api ngebani? Bang reno (Kek..kek, apa penyebabnya? Kok begitu).

Ternyata lelaki Malaysia itu memiliki masalah ereksi. Dia memaksa istrinya Chia untuk melakukan hubungan seks dengan lebih dari 50 pria. Tidak hanya itu, pria tersebut juga merekam sekaligus mengarahkan adegan seks Chia bak seorang sutradara film.

Chia (61) mengatakan jika suaminya menyuruh buruh pria yang kebetulan berada di sekitar rumahnya, untuk melakukan hubungan seks dengannya. Selama melakukan hubungan seks, sang suami mengarahkan untuk melakukan beberapa gaya dan gerakan bercinta.

Kemudian sang suami terus merekam kegiatan seks tersebut dalam video. Chia mengaku mendapat ancaman penyiksaan jika menolak perintah. Dia merahasiakan aksi gila itu. Namun, akhirnya Chia tidak tahan perlakuan suaminya.

Setelah berhasil melarikan diri dari rumahnya di Sarawak, Malaysia, Chia minta tolong pihak berwenang Malaysia. Dia melaporkan sang suami yang telah dinikahinya 12 tahun.

Nah... kesol mani burung mu mak kebunyi, kajong mu jadi sasaran (Nah... kesal burungnya tidak mau berbunyi, istri yang jadi sasaran). Aneh. (U-3) (Lampost)

Kamis, 18 Maret 2010

Ular Penjaga

PENGEDAR narkoba tampak tidak kehilangan akal untuk lolos dari pemeriksaan aparat hukum. Mulai dari menyimpan “dagangannya” di tas pakaian, hingga di dalam braseri alias kutang.

Kini ada satu lagi, akal pengedar terutama perempuan untuk lepas dari pemeriksaan. Setelah menyimpannya di braseri, seorang pengedar wanita di Polandia juga menaruh ular di pakaian dalamnya itu.

Nah.. ulai nihan kudo inji?? (Nah... benar-benar ular kah ini??)

Kejadian itu bermula saat polisi Otwock, Polandia, memeriksa perempuan pengedar narkoba. Seperti diberitakan Ananova, Kamis (18-3), polisi sudah lama mengincar wanita yang bernama Dorota Mildrowska. Alangkah kagetnya polisi saat melihat ada ular jenis piton meringkuk di sela dada dan pakaian dalamnya.

Bahkan ular itu langsung menggigit saat “sarangnya” terganggu. Tentu hal itu membuat polisi bingung dan sedikit menghindar.

Pengakuan pejabat polisi, penghindaran bukan karena takut dengan ular piton itu. "Kami menghormati hak asasi manusia. Sehingga tidak sedikit pun terbersit dalam pikiran kami untuk melihat ke dalam bajunya," kata juru bicara polisi Otwock.

Dang memain, Minan. Repa kanah di relaya anakmu ngilu susu? (Jangan bergurau, Bibi. Bagaimana nanti saat di tengah jalan anakmu minta ASI?) (U-3) (Lampost)

Rabu, 17 Maret 2010

Aksi 'Buka Sangkar'

ERA kebebasan mengeluarkan pendapat membuat banyak perlakuan unik masyarakat dalam mengeluarkan ekspresinya. Termasuk para anggota parlemen saat protes terhadap sebuah kebijakan pemerintah pun, mereka nekat melakukan aksi “buka sangkar” alias melepas celana.

Waw awas de.. burung ni lucuk, kik sangkarni tingkak (Waw awas lo.. burungnya lepas, kalau sangkarnya terbuka).

Hal itu terjadi di Roma, di mana politisi Italia meminta percepatan pengesahan anggaran 2010. Sekitar 50 anggota parlemen lokal sayap kiri rela membuka celananya di balai kota Roma.

Seperti dilansir AFP, Selasa (16-3), protes itu ditujukan bagi Wali Kota sayap kanan Roma, Gianni Alemanno. Anggota parlemen itu membawa poster bertuliskan ‘Alemanno telah menyebabkan kita hanya memakai pakaian dalam’.

Aksi membuka celana panjang itu tak pelak membuat heboh di kantor balai kota Roma. Para politisi menilai Almanno telah memperlambat menyetujui anggaran. Padahal menurut mereka penundaan persetujuan anggaran itu telah menghambat tugas sebagian orang.

Ai injuk mak ngedok guway. Adu mak buhasil, meliom muneh (Ai kalian seperti tidak ada kerjaan. Sudah tidak berhasil, malu pula). (DTC/U-3) (Lampost)

Selasa, 16 Maret 2010

Juru Parkir Diamuk

LAGI-LAGI kasus kekerasan seksual terhadap anak terjadi lagi. Sedikitnya 13 anak berusia 10--12 tahun dicabuli oleh juru parkir. Anak itu diimingi-imingi Rp2.000 agar melayani nafsu bejatnya.

Perilaku bejat itu dilakukan pelaku berinisial Y di sebuah rumah kontrakannya di Kampung Lio, Pancoran Mas, Depok. Korban terdiri 12 bocah laki-laki dan satu perempuan.

Y memerkosa anak-anak itu.

Kasus pencabulan itu terungkap setelah salah satu korban melaporkan kepada orang tuanya perihal yang dialaminya.

Kemudian bersama dengan warga lainnya, pelaku sehari-hari menjadi juru parkir di fly over Jalan Arif Rahman Hakim ini ditangkap dan dihakimi di rumah kontrakannya.

"Saya kesal kalau anak saya digituin," kata salah satu ayah korban di Mapolres Depok, Selasa (16-3).

Saat ini tersangka meringkuk di Mapolsek Pancoran Mas. Sedangkan keluarga korban setelah menggebuki pelaku lalu berangkat bersama-sama ke RS Polri, Jakarta Timur, untuk menjalani visum, apakah terjadi sesuatu terhadap alat kelamin anaknya.

Walah .... zaman sudah gila. Anak kecil diembat. Emang tidak mau nikah, Pak?. Takut dipidananya ya karena nikah siri dilarang di republik ini. (R-1) (Lampost)

Persaingan Luar Kamar

MADU sangat manis rasanya jika keluar dari tubuh lebah. Selain itu, juga bisa meningkatkan stamina tubuh. Tapi, kalau “madu” perkawinan? Itu bakal jadi pesaing di arena apa pun.

Yu tantu de, Mamak. Sapa sai haga tirua kahutko (Ya pastilah, Paman. Siapa yang mau diduakan sayangnya).

Seperti kejadian di Kabupaten Kediri. Istri bupati dan seorang perempuan yang disebut-sebut “madunya”, bersaing merebut kursi sang suami. Ternyata persaingan bukan di arena ranjang saja, bahkan arena pemilihan kepala daerah (pilkada) pun siap perang.

Ceritanya, saat pekan lalu, kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kediri mendadak ramai. Sejak pagi, belasan aparat Polres Kediri berjaga-jaga di sepanjang jalur menuju kantor KPU.

Tepat pukul delapan, mobil Land Cruiser milik Bupati Sutrisno datang ke KPU. Dari mobil, istri Bupati Haryanti Sutrisno keluar didampingi wakilnya Masykuri, yang juag Camat Ngasem, Kediri. Bersama sang Bupati di belakangnya, pasangan berjuluk Harmas ini masuk kantor KPU untuk mengembalikan formulir pendaftaran calon Bbpati Kediri periode 2010--2015. Pasangan ini didukung lima partai besar, yakni PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, PPP, dan PKNU.

Berselang enam jam dari kepergian rombongan Harmas, Nurlaila datang ke KPU. Perempuan yang disebut istri kedua Bupati Sutrisno itu juga ingin mendaftar sebagai calon bupati Kediri.

Bedanya, kedatangan perempuan itu tidak diiringi polisi maupun aparatur berbaju cokelat. Dia juga lebih memilih sosok akademisi kampus, namanya Turmudi Abror. "Saya merasa nyaman tidak berkaitan dengan pemerintah," kata Nurlaila menjelaskan pilihannya. Dalam Pilkada Kediri ini, Nurlaila didukung PAN, Gerindra, PDP, Partai Patriot, PKPI, dan PPRN. (U-3) (Lampost)

Minggu, 14 Maret 2010

Dijual!! Hantu

HANTU sudah bukan barang menakutkan lagi bagi sejumlah orang. Bahkan hantu sekarang sudah mulai menjadi bisnis berprospek.

Seperti di Selendia Baru, seorang warganya menjual dua hantu dengan harga 2.000 Poundsterling atau sekitar Rp2,8 juga. Hantu hasil tangkapan Ghostbuster itu dijual dalam botol dalam sebuah situs lelang. Wahhhh.... harus titunjuk ko pai antu ni, wat nihan kudo di gudu no. (Wah... harus ditunjukan dulu hantunya, apa ada benar di botol itu).

Dua botol kecil tempat menyimpan hantu yang ditangkap di sebuah rumah di wilayah Christchurch, Selandia Baru. Saat ini dijual dalam situs Trade dan diberi nama Penangkapan Dua Hantu.

Salah satu dari hantu diyakini adalah Les Graham, yang telah meninggal di rumah tersebut pada tahun 1920-an.

"Kami yakin hantu itu adalah hantu anak perempuan yang suka memindahkan barang dan suka menghidupkan atau mematikan alat listrik. Pengusir hantu berkata bahwa hantu ini memiliki kekuatan yang besar," kata penjual hantu itu seperti dilansir Ananova.com, Jumat (5-3).

Penjual itu pun mengatakan setelah kedua hantu itu ditangkap, sudah tidak ada lagi kejadian yang aneh terjadi. Air suci yang ada di dalam botol tersebut melemahkan kekuatan para hantu dan membuat mereka tertidur. (U-3) (Lampost)

Rabu, 10 Maret 2010

Bila Pawang Lupa Mantra

PAWANG ular digigit ular. Repa muneh, halok lupa memmangni (Bagaimana pula. Lupa manteranya kali ya). Entahlah, yang jelas seorang pawang ular digigit dua kali oleh seekor ular coklat Australia yang amat mematikan.

Insiden ini terjadi di tengah peringatan banyaknya hewan reptil tersebut, saat cuaca hangat dan hujan melanda Australia. Bisaan aja. Untungnya, pawang ular tersebut beruntung masih dapat diselamatkan setelah dua gigitan ular ganas tersebut menderat di hidung dan dahinya.

Pria berusia 38 tahun tersebut dapat diselamatkan setelah petugas medis bergegas membawanya ke rumah sakit. Pawang nahas itu digigit di belakang rumahnya di Aberdeen, Sidney, Australia.

Menurut seorang ahli ular dari Museum Victoria Jane Melville, amat jarang jika seseorang menderita gigitan ular pada bagian wajahnya. "Manusia lebih banyak menghindari serangan dari ular lewat tangan tentunya tetapi amat tidak wajar menderita gigitan ular pada wajah," kata Jane Melville, seperti dikutip AFP, Selasa (9-3)).

Biasanya ular di tangan pawang ya jinak atau minimal tidak melawan.

Ulaini coklat, sai nangkap bule (Ularnya coklat sih, yang nangkap bule). Kali ularnya masih pakai bahasa Lampung, pawangnya pakai bahasa Inggris. Nggak nyambung deh. Ya, digigit, deh. n P-1 (Lampost)

Selasa, 09 Maret 2010

Cat Bokong, Hakim Dipecat

HAKIM ya wajar geh kalah kasih hukuman siapa saja yang salah. Udi sangon tugasni (Itu memang tugasnya). Tapi, seorang hakim dari Meksiko malah dipecat setelah memberi hukuman.

Fernando Perez Hurtado, seorang hakim di San Juan Del Rio, memberikan hukuman kepada seorang bocah berusia 13 tahun dengan cara yang memalukan. Bocah yang tidak disebutkan namanya itu tertangkap tangan saat sedang menyemprot tembok bangunan umum dan rumah dengan cat. Bocah tersebut pun akhirnya dibawa ke pengadilan, tetapi bukannya sang hakim menghukum dengan meminta ganti rugi. Hukumannya aneh.

"Hakim api mak beluluhan injuk reno (Hakim apa yang kerjanya kayak gitu)," begitu kira-kira protes orang tua anak itu. Tapi, sang hakim tak peduli dan tetap meminta anak tersebut untuk membuka celananya dan menyemprotkan bokong mereka dengan cat yang ia gunakan pada tembok-tembok itu.

Akhirnya, Hurtado mendapatkan hukuman selama tiga tahun tidak boleh melayani publik dan dikenakan denda, seperti dikutip ananova.com, Senin (8-3).

Wali Kota Gustavo Nieto kemudian mengonfirmasikan bahwa ia telah memecat hakim tersebut karena telah memaksakan hukuman karena perkara yang kecil. Ia telah mempermalukan anak tersebut.

Ia mengatakan hakim itu telah menyalahi wewenangnya karena seharusnya ia mengenakan sanksi kepada orangtuanya untuk membayar denda. Tidak dengan memberikan hukuman secara langsung. Temon-temon hakim tetadol ano (Benar-benar hakim tak senonoh itu). n P-1 (Lampost)

'Bakas Cadang'

“Pudah murak, kaca tibelah.” (Peribahasa: Buruk rupa, cermin dibelah). Begitu gambaran ulah Minak Sugi melepaskan rasa pusingnya akibat kurang mampu menafkahi keluarganya. Karena ketidakmampuannya itu, istrinya, Kimas Mei, jadi sasarannya. Muka ibu tiga anak itu disiram air keras oleh suaminya.

Nah.. adu cadang utokmu ya, adu payah anggomanmu no ngurus anak (Nah... sudah rusak otakmu ya, sudah payah istrimu itu mengurus anak).

Mei, warga Solo itu, terbaring lemah di bangsal kelas ekonomi RSUP Dr. Moewardi, Solo. Sebagian wajah, dada, dan punggungnya melepuh karena disiram air keras oleh suaminya. Motifnya diduga karena kesulitan ekonomi yang mendera keluarga tiga anak tersebut.

Mei mengatakan penyiraman terhadap dirinya dilakukan Sugiyanto pada Sabtu malam lalu di rumah mereka. Peristiwa itu diawali percekcokan yang sering terjadi di antara mereka.

Pada hari itu, kata Mei, saat bertengkar, Sugiyanto memukul mulut dan pelipis Mei dengan tangan kosong. Karena takut terus dipukuli, Mei berusaha menghindar dan lari.

"Tapi saya dikejar dan ditariknya. Dia lalu menyiram muka dan bagian tubuh saya di bagian kiri dengan cairan keras," kata dia.

Hai, Sugi.. Sugi, seno sangon salahmu. Sangon niku no bakas cadang (Hai, Sugi..Sugi, itu memang salah kamu. Memang dasar kamu laki-laki gila). (DTC/U-3) (Lampost)

Minggu, 07 Maret 2010

Kambing Beranak Manusia

ADA kambing beranak manusia? Ya, kontan aja warga Desa Srimenanti, Karet, Kecamatan Buaypemaca, Ogan Komering Ulu Selatan. Di sana, seekor kambing melahirkan anak kembar.

Kambing tersebut milik Rasyid (40), penjaga kebun kopi milik Angga (25). Kambing melahirkan di dalam kandang di belakang pondok tempat tinggal Pardi, Jumat (5-3), pukul 15.00. Tak seperti umumnya, anak kambing itu identik dengan wujud bayi manusia. Panjang tubuhnya sekitar 30 cm. Kepalanya seukuran kepalan tangan orang dewasa, berbentuk lonjong dengan hidung dan mulut mirip manusia.

Uniknya lagi, kulit tubuhnya juga mirip manusia berwarna putih kemerahan tanpa bulu. Pusarnya juga mirip bayi manusia. Yang tidak mirip organ manusia adalah kakinya yang berjumlah empat dan telinganya yang panjang.

"Repa nyak mak mak tekanjat balak (Bagaimana saya tidak kaget) waktu melihat proses kelahirannya," kata Rasyid.

Sayangnya, setengah jam setelah lahir, dua anak kambing berwujud manusia itu mati.

Misteri anak kambing berwujud manusia itu tetap menjadi perbincangan hangat. Wat sai dapok nyerita? Induh... (Ada yang mau cerita? Entah...) (P-1) (Lampost)
Akrobat Berbahaya

KALAU akrobat, para pemain bergelantungan di tali tentunya diberi pengamanan cukup. Selain mendapat tepuk tangan, uang sudah pasti diterimanya dari tiket penonton.

Tapi kalau orang stres dan bergelantungan di kabel listrik, apa jadinya? Hai mamak, api guway mu. Bang repa kunyang (Hei paman, kerjaan apa itu. Kok seperti monyet).

Begitu seorang pria China berusia 26 tahun merepotkan jutaan warga lantaran ulahnya yang nekat. Pria yang belakangan diketahui sedang mabuk berat ini membuat aliran listrik mati selama empat jam. Dia memanjat tiang listrik dan bergelantungan di atas kabel listrik.

Ada apa gerangan? Xiang Jun, begitu nama warga Provinsi Guangdong yang menari-nari dan bergelantungan di kabel tegangan tinggi.

Xiang sedang mabuk berat, dia marah karena baru kehilangan pekerjaan. Demikian dilaporkan Guangzhou Daily seperti dikutip ananova.com, Kamis (4-3). "Usai makan siang banyak, serta minum banyak juga lalu dia memanjat tiang listrik," ujar salah seorang temannya.

Akibatnya, perusahaan listrik setempat memadamkan aliran listrik agar Xiang tak tersetrum aliran listrik. Menurut Yuan, dokter yang bertugas di Rumah Sakit Wan Jiang, Xiang mengalami depresi berat.

Injuk mak ngedok guway, acak niku ngusi (Seperti tidak punya solusi, lebih baik kamu mengolah tanah untuk bertani). (DTC/U-3) (Lampost)

Kamis, 04 Maret 2010

Syarat Tambahan

SAAT pengantin baru, makan sepiring berdua terasa nikmat. Meski sayurnya tempe, lauknya juga tempe, rasanya seperti satai. Demikian juga pasangan Onang (45) dan Meah (35), warga Ngawi, Jawa Tengah.

Bulan-bulan pertama menikah, Onang tak bosan-bosannya makan tempe. Mau berangkat tidur ada tempe, bangun jam tiga ada tempe, nanti bangun jam enam juga ada tempe.

Tempe memang enak. Tapi kalau 20 tahun makan tempe terus ya mblenger juga. Meleset sedikit, paling-paling gereh petek (ikan asin). Itu karena sektor fiskal Onang selalu suram. Defisit tahun berjalan ditutupi dari anggaran tahun berikutnya, seperti APBD.

Bosan hidupnya tak juga membaik, Onang-Meah mengambil jalan musyrik. Ia mendatangi Odang (50), dukun pengganda uang. Mbah dukun lalu meminta syarat Onang menyiapkan bunga-bungaan untuk makanan setan. "Saya akan sulap uang seribu menjadi sejuta," ujar Odang sambil melirik Meah yang bodinya menul-menul.

Saat Onang membeli bunga, Odang membisikkan syarat tambahan kepada Meah. Syarat tambahan itu hanya boleh didengar orang dewasa. "Iya, Mas, saya mau asalkan jangan buru-buru," balas Meah, kegenitan juga.

Maka terjadilah pergumulan terlarang itu. Celakanya, tetangga-tetangga Odang sejak awal mengintai dari luar. Tanpa menunggu lama, mereka segera menggerebek. Odang ngacir lompat jendela, sementara Onang merasa ditipu luar dalam. Makanya Onang, kalau mau hidup enak jangan mengandalkan setan. (U-1) (Lampost)

Rabu, 03 Maret 2010

Pansus Nikah Siri

Pasangan Onang (45) dan Meah (43) dikenal harmonis. Suami-istri yang tinggal di Malang, Jawa Timur, itu tak pernah terlihat bertengkar. Prahara mulai menerpa saat tetangganya, Odang (43) mengalami kecelakaan; kakinya patah. Sejak itulah, Odang tak bisa bekerja. Dalam situasi sulit, Onang datang menolong. Setiap hari selalu saja ia memberikan Rp10 ribu--Rp15 ribu untuk Meli (41), istri Odang. "Terima kasih, Mas. Kok jadi merepotkan," kata Meli.

"Ah..nggak papaaa...kita kan wajib tolong menolong," kata Onang.

Pertemuan Onang dan Meli makin intens setelah Odang berobat ke kampung asalnya di Jember. Lobi libido ala staf khusus pun kian gencar. Tak tahan melihat suaminya pindah ke lain hati, Meah pun kabur dengan menjadi TKI. Sepeninggal Meah, pergulatan berahi makin menjadi. Jalan pintasnya dengan nikah siri. "Lo nikah siri piye...Meli kan masih bersuami," kata seorang tetangga.

Tanpa sepengetahuan Onang, warga desa membentuk semacam pansus nikah siri untuk mengusut kisah kasih Onang dan Meli. Kalau saja Onang tahu, mungkin ia mengirim staf khusus untuk melobi. Pansus berkesimpulan Onang-Meli bukan pasangan yang sah. Akhirnya habislah kesabaran warga. Pasangan Onang-Meli digerebek saat berduaan di kamar. Ketika memberi klarifikasi di kantor RW, Onang menolak tuduhan sering berhubungan intim. "Cuma berciuman aja, kok," ujarnya. (U-1) (Lampost)