Selasa, 30 Maret 2010

Membabat Hutan Maksiat

URUSAN maksiat memang bisa di mana saja. Termasuk di hutan sekalipun. Induh muneh (Entah pula), Pemerintah Kota Darwen, Inggris, terpaksa menebangi enam ribu pohon untuk mencegah warga melakukan seks di tengah hutan.

Program penebangan pohon ini sebenarnya dilakukan setelah pemerintah lokal mengadakan survei yang menyebutkan pohon di hutan di Darwen sudah tua dan berisiko tumbang ke jalan.

Namun, menurut anggota polisi, penebangan ini sekaligus untuk mengurangi warga luar kota yang seringkali melakukan hubungan seks di hutan. Menurut Sersan Mark Wilson, petugas daerah itu, di hutan itu ditemukan banyak pasangan yang sering dogging. Dalam istilah Inggris, ini ditujukan untuk pelaku hubungan seks di tempat umum dan dilihat orang lain.

"Gugul riya. Nyani kenyuwohan jelma lamon (Berlangsung berulang kali. Semakin mengkhawatirkan masyarakat)," kata Sersan Mark Wilson seperti dikutip Lancashire Telegraph.

Wilson menyatakan program penebangan hutan ini belum tentu memiliki pengaruh besar mengurangi dogging, tetapi paling tidak pemerintah setempat telah berusaha mencegah aksi nyeleneh itu terus berlangsung.

Temon nihan, seradu seno cutik sai “main cinta” di pullan (Benar juga, setelah itu sedikit yang “main cinta” di hutan). Ya iyalah, hutannya sudah gundul. (P-1) (lampost)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar