Selasa, 16 Maret 2010

Persaingan Luar Kamar

MADU sangat manis rasanya jika keluar dari tubuh lebah. Selain itu, juga bisa meningkatkan stamina tubuh. Tapi, kalau “madu” perkawinan? Itu bakal jadi pesaing di arena apa pun.

Yu tantu de, Mamak. Sapa sai haga tirua kahutko (Ya pastilah, Paman. Siapa yang mau diduakan sayangnya).

Seperti kejadian di Kabupaten Kediri. Istri bupati dan seorang perempuan yang disebut-sebut “madunya”, bersaing merebut kursi sang suami. Ternyata persaingan bukan di arena ranjang saja, bahkan arena pemilihan kepala daerah (pilkada) pun siap perang.

Ceritanya, saat pekan lalu, kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kediri mendadak ramai. Sejak pagi, belasan aparat Polres Kediri berjaga-jaga di sepanjang jalur menuju kantor KPU.

Tepat pukul delapan, mobil Land Cruiser milik Bupati Sutrisno datang ke KPU. Dari mobil, istri Bupati Haryanti Sutrisno keluar didampingi wakilnya Masykuri, yang juag Camat Ngasem, Kediri. Bersama sang Bupati di belakangnya, pasangan berjuluk Harmas ini masuk kantor KPU untuk mengembalikan formulir pendaftaran calon Bbpati Kediri periode 2010--2015. Pasangan ini didukung lima partai besar, yakni PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, PPP, dan PKNU.

Berselang enam jam dari kepergian rombongan Harmas, Nurlaila datang ke KPU. Perempuan yang disebut istri kedua Bupati Sutrisno itu juga ingin mendaftar sebagai calon bupati Kediri.

Bedanya, kedatangan perempuan itu tidak diiringi polisi maupun aparatur berbaju cokelat. Dia juga lebih memilih sosok akademisi kampus, namanya Turmudi Abror. "Saya merasa nyaman tidak berkaitan dengan pemerintah," kata Nurlaila menjelaskan pilihannya. Dalam Pilkada Kediri ini, Nurlaila didukung PAN, Gerindra, PDP, Partai Patriot, PKPI, dan PPRN. (U-3) (Lampost)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar