Minggu, 09 Mei 2010

‘Sangu Mati’

"BUAT apa harta berlimpah, tak kan bisa dibawa mati." Pepatah ini menjadi acuan orang agar lebih menyayangi nyawanya dibandingkan dengan hartanya.

Tapi berbeda dengan keluarga penjahat terkenal di Australia. Dia mati membawa emas seharga ratusan juta rupiah.

Hara temadan niku emas, jadi sangu jelma mati. Wat kudo sai bejualan di lom kuboran (Alangkah sayangnya emas itu, jadi bekal orang meninggal dunia. Apa ada yang berjualan di dalam kuburan?).

Penjahat itu Carl William, dimakamkan dengan menggunakan peti yang terbuat dari emas seharga 20 ribu poundsterling atau sekitar Rp275 juta. Pemakamannya pun 11 hari setelah ia tewas dipukuli di dalam penjara. Demikian dilansir orange.co.uk, Senin (3-5).

Pria berusia 39 tahun itu dijuluki pembunuh berwajah bayi. Dia adalah kunci utama pelaku penyerangan brutal di Melbourne pada 1990. Kisah hidupnya bahkan diabadikan melalui acara seri televisi yang populer di Australia.

Mantan istri William, Roberta, beserta putrinya, Dhakota, tiba di permakaman dengan menggunakan limosin Hummer. Pemakaman ini juga dihadiri oleh sekitar 100 orang pelayat di Gereja Katolik St. Theresa, di pinggiran Kota Melbourne, Essendon.

Api muneh bang emas no turuk dikubor, acak tisumbangko. Dacok mbantu minak muari (Apa lagi, kok emas itu ikut dikubur, lebih baik disumbangkan. Bisa membantu sanak saudara). (U-3)
Lampost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar