Kamis, 25 Februari 2010

Pendekar Diperas!!!

PREMAN kepanjangan dari prai maling mak mengan (libur mencuri tidak makan), begitu banyak masyarakat membuat lelucon. Tapi... memang preman berkonotasi jelek, kalau tidak mencuri, "malak" atau mabuk.

Tapi di Blitar, preman kena batunya. Gara-gara memeras murid dari Padepokan Pencak Silat Blumbang Segoro (PPSBS) Kelurahan Dandong, Srengat, kontan saja puluhan pendekar merazia mereka, di daerah kekuasaannya Desa Dermojayan, Srengat. Aga langkah tiga, api tari sungsungΓΏ20(Mau jurus langkah tiga apa sungsung).

Kemarin (24-2), dengan kendaraan mobil dan sepeda motor, para pendekar beramai-ramai mengitari sepanjang jalan desa. Mereka juga menggeledah beberapa rumah warga yang dianggap sebagai tempat persembunyian para preman.

Kejadian itu dipicu aksi pemerasan Wiwid, anggota penguruan itu, Senin (22-2). Wiwid diperas lima "preman". Karena hanya memiliki uang Rp15 ribu, para preman marah. Salah seorang preman bernama Semi, mencabut belati ukuran besar. Korban pun kabur bersama kendaraannya.

Kejadian diadukan ke guru Wiwid. Kontan kakak, adik, dan saudara seperguruannya mengamuk. Mujor mak telaju acara sipak segung. Kik mak, patoh unyin tulanmu, preman (Untung tidak keterusan aksi saling tonjok. Kalau tidak, patah semua tulangmu, preman). n U-3 (Lampost)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar