Rabu, 12 Agustus 2009

Nikah di Pos Ronda

IJAB kabul tak harus di rumah ataupun masjid. Di pos ronda pun jadi, jika memang terpaksa. Sebab, yang terutama dalam menikah itu adalah ijab kabulnya, bukan tempatnya.

Seperti kejadian yang dialami Rena Kamelia (24), warga Tambora, Jakarta Selatan. Ijab kabul dengan pujaan hati terpaksa dilakukan di pos ronda. Mengapie minan?

Bagaimana tidak, rumah orang tuanya yang semula dijadikan tempat akad dan resepsi, ludes dilalap si jago merah, Selasa (11-8).

Berkali-kali calon pengantin itu jatuh pingsan saat menyaksikan rumahnya ludes dilalap si jago merah di Tambora, Jakarta Barat. "Kasur, lemari, saya beli untuk persiapan sesudah nikah tidak bisa diselamatkan," kata Rena ditemui kemarin.

Beruntung, kata Rena, keluarga mempelai pria dapat mengerti sehingga pernikahan akan tetap dilangsungkan meski lokasinya dipindahkan. "Allhamdulillah tetap nikah di Sekretariat Pos RW 08," ujarnya sambil mengelus dada.

Saat ini, Rena bersama keluarga selanjutnya menumpang sementara di rumah saudaranya. "Sementara saya tinggal di rumah nenek saya," kata Rena.

Komariah (55), ibunda Rena, tidak kalah terpukul akibat peristiwa ini. Perempuan setengah baya ini mengaku tidak bisa menyelamatkan apa pun yang ada di rumahnya. Belanjaan untuk persiapan pernikahan anak keenamnya hangus terbakar. "Tiga karung beras, 30 dus air mineral, semua terbakar," kata Komariah dengan suara bergetar. n DTC/K-3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar